Sebelum
menulis suatu gagasan atau tulisan ilmiah, seharusnya kita memperhatikan
beberapa unsur yang terdapat dalam penulisan ilmiah tersebut. Sehingga penulisan
ilmiah yang kita buat mampu memenuhi syarat penulisan dalam Bahasa Indonesia
yang baik dan benar, baik secara lisan ataupun tulisan.
Ada 9
unsur yang digunakan dalam pengungkapan suatu gagasan ilmiah, yaitu :
1.
Ragam Bahasa
2.
Ejaan
3.
Diksi
4.
Kalimat
5.
Alinea dan Pengembangannya
6.
Perencanaan Penulisan Karangan Ilmiah
7.
Kerangka Karangan
8.
Kutipan dan Catatan Kaki
9.
Abstrak dan Daftar Pustaka
Apakah
ke-9 unsur tersebut sudah memenuhi syarat dalam penulisan suatu kerangka
ilmiah? Sebelum kita tahu jawabannya, mari kita lihat satu persatu penjelasan
dari ke-9 unsur tersebut.
Manusia
adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi dalam masyarakat menggunakan
bahasa, dan terdapat pula berbagai macam suku, daerah dan bahasa yang digunakan
pada setiap daerah sehingga dapat menghasilkan suatu Ragam Bahasa. Menurut Felicia
(2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering
digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Ragam
Bahasa adalah variasi pemakaian bahasa. Bachman (1990, dalam Angriawan,
2011:1), menyatakan bahwa ragam bahasa adalah suatu variasi bahasa menurut
pemakaian, yang berbeda-beda menurut topic yang dibicarakan, menurut hubungan
pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium
pembicaraan. menurut bidang wacana, terdapat Ragam Ilmiah yang digunakan dalam suatu kegiatan ilmiah,
ceramah, dan dalam penulisan ilmiah.
Ejaan adalah cara menuliskan bahasa (kata atau kalimat) dengan
menggunakan huruf dan tanda baca yang
distandarisasikan dan mempunyai makna. Ejaan juga memiliki 3
aspek yaitu aspek fonologis untuk
penggambaran fenom dengan huruf dan penyusunan abjad, aspek morfologis untuk penggambaran satuan-satuan
morfemis, aspek sintaksis untuk
penanda ujaran berupa tanda baca. Dalam penulisan ejaan pun perlu diperhatikan pemakaian
tanda baca serta pembagian kata yang pantas untuk dilihat serta dibaca oleh
semua orang.
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diksi diartikan sebagai pilihan kata yang
tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak
bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya,
termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa diksi
memegang tema penting sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan dengan mengharapkan
efek agar sesuai dengan tema yang dibicarakan.
Dapat juga
dikatakan bahwa, Diksi merupakan pemilihan kata dan kejelasan lafal untuk
memperoleh efek tertentu dalam bahasa lisan dan tulisan. Untuk mendapatkan efek
tersebut, seseorang yang akan berbicara atau menulis harus memilih kata yang
dapat mewakili gagasannya dengan tepat. Selain itu, ia juga memerlukan
kemampuan untuk membedakan nuansa-nuansa makna dari gagasan yang disampaikan
dan menemukan kata yang sesuai dengan konteks pemakaiannya.
Kalimat adalah suatu bahasa
terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik secara lisan maupun
tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diungkapkan dengan suara naik turun dan
keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam
wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan dengan huruf capital dan
diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), daan tanda seru (!).
sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tulisan harus
memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (p). Sebuah kalimat minimal
harus memiliki subjek dan predikat, ditulis sesuai dengan aturan-aturan Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD) dan kata-kata yang digunakan dalam membentuk kalimat
harus dipilih dengan tepat sehingga kalimat menjadi jelas maknanya. Kalimat
yang benar dan jelas akan mudah dipahamai orang lain secara tepat.
Paragraf atau alinea adalah bagian terkecil dalam suatu
karya tulis yang menyatakan suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih
luas dari kalimat (Keraf, 1984). Alinea merupakan kumpulan
kalimat, tetapi bukan kalimat yang sekedar berkumpul, melainkan hubungan antara
yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membuat suatu kalimat,
dan juga bisa disebut dengan penuangan ide penulis melalui kalimat atau
kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain yang berkaitan dan hanya memiliki
suatu topik atau
tema. Jenis Alinea dapat pula ditentukan berdasarkan cara kita mengembangkan
ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga kesinambungan pengungkapan ide
atau keruntunan ide. Dapat disimpulkan bahwa suatu
paragraf merupakan bagian karangan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang
berhubungan secara utuh dan padu serta merupakan satu kesatuan pikiran.
Dalam penulisan karangan ilmiah, perencanaan dalam
membuat suatu karangan ilmiah pun perlu diperhatikan. Karena untuk menghasilkan
suatu karya ilmiah yang baik harus melalui beberapa tahapan, yaitu tahap
persiapan, tahap pengembangan, dan tahap revisi. Pertama
kita harus menentukan tema dan topik
yang akan kita bahas, kemudian kumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan
topik yaitu survey lapangan,
selanjutnya menyusun hipotesis, lalu melakukan
pengamatan dan mengumpulkan data hasil dari pengamatan, kemudian menganalisis data yang
telah didapat menarik kesimpulan dari analisa dan kemudian tulis dalam sebuah
karangan.
Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat
garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau
dibahas, susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran
penjelas yang akan menjadi pokok tulisan, atau dapat juga didefinisikan sebagai
satu metode dalam pembuatan karangan yang mana topiknya dipecah kedalam sub-sub
topik dan mungkin dipecah lagi kedalam sub-sub topik yang lebih terperinci. Atau dapat disebut juga
sebagai rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan
gagasan.
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari
berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Kutipan
digunakan untuk mendukung argumentasi penulis dalam sebuah karangan. Sedangkan catatan
kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di
bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa
digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan
atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/ bibliografi.
Abstrak adalah kata yang
menunjukan kepada sifat, keadaan dan kegiatan yang dilepas dari objek tertentu.
Pemahaman akan pengertian abstrak sepertinya masih dianggap sebagai suatu yang
sulit bahkan tak teraplikasi. Daftar
pustaka adalah halaman yang berisi daftar sumber-sumber referensi yang kita
pakai untuk suatu tulisan ataupun karya tulisan. Daftar pustaka biasanya berisi
judul buku-buku, artikel-artikel dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai
pertalian dengan sebuah karangan.
Menurut saya, ke-9 unsur diatas telah memenuhi syarat
untuk menjadi suatu karangan ilmiah yang baik. Karena sebelum membuat suatu
karangan ilmiah yang baik, kita harus menentukan ragam bahasa yang baik agar
mudah dimengerti, serta ejaan-ejaan yang tepat untuk setiap kaimat dan kata. Pemilihan
kata yang baik dan tepat juga sangat mempengaruhi apakah tulisan tersebut sudah
mengungkapkan gagasan utama yang disampaikannya, dengan maksud agar karya
tersebut dapat mencapai tujuannya. Alinea atau paragraf yang berfungsi untuk
merapikan tulisan supaya enak dilihat juga sangat mempengaruhi baik tidaknya
tulisan tersebut dimata para pembacanya. Dalam buku-buku tertentu juga ada yang
mencantumkan kutipan sebagai pendukung suatu argumentasi si penulis dan catatan
kaki untuk mempermudah pembaca memahami tulisan yang dibacanya. Abstrak yang
memuat data diri si penulis juga terkadang ada pada buku-buku tertentu dan
daftar pustaka sebagai penjelas bahwa buku tersebut telah ditulis melalui
beberapa sumber.
Dapat disimpulkan bahwa ke-9 unsur tersebut wajib ada
dalam Bahasa Indonesia, karena dapat membantu kita dalam menulis suatu karya
ilmiah agar karya ilmiah kita dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang
dan para pembacanya. Terutama kita para mahasiswa dan mahasiswi harus
mengetahui penataan dan penempatan ke-9 unsur ini dalam suatu penulisan ilmiah agar
karangan ilmiah yang kita buat telah memenuhi syarat dalam menggunakan bahasa
Indonesia yang baik, benar dan tepat.
SUMBER :