Definisi Bibliografi
Kata bibliografi berasal
dari bahasa Yunani “Biblion” (buku) dan
“Graphein” (menulis), secara harfiah Bibliografi berarti penulisan buku. Dalam
hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu
cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara
sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Bibliografi dapat dikatakan sebagai daftar pustaka
yang mencakup isi dan deskripsi suatu buku, meliputi judul, pengarang, edisi,
cetakan, kota terbit, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, ukuran tinggi
buku, dan ISBN. Dengan demikian tujuan
bibliofrafi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah
buku/pustaka yang pernah diterbitkan.
Definisi
Bibliografi menurut beberapa ahli :
· Menurut
kamus besar bahasa indonesia, Depdikbud, Balai pustaka, hal 115 : Bibliografi
adalah daftar buku atau karangan dari seorang pengarang atau suatu subjek
(ilmu).
· Menurut
kamus lengkap inggris indonesia, hal 64 : Bibliografi
adalah daftar buku suatu masalah.
Tujuan Bibliografi
Mendaftar/menyusun
informasi mengenai buku serta bahan pustaka yang terkait dalam susunan logis
dan bermanfaat. Untuk membantu pemakai dalam menentukan keberadaan sebuah bahan
pustaka atau mengenali sebuah buku yang populer. Bagi seorang peneliti,
mengetahui subjek apa saja yang telah ditulis, memperoleh informasi yang actual,
menghindarkan duplikasi penelitian. Sebagai sarana pemilihan buku
(identifikasi, rincian bibliografis, dll). Sarana untuk mengetahui perkembangan
buku. Untuk memudahkan pengguna maka dibuatlah indeks pengarang, subjek,tempat.
Unsur-Unsur Bibliografi dan Contoh Penulisannya
a. Nama Pengarang, yang dikutip secara lengkap
b. Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
c. Data Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit,
cetakan ke berapa, nomor jilid buku dan tebal (jumlah halaman) buku
tersebut.
d. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan,
nama majalah, atau surat kabar, tanggal dan tahun.
Langkah atau Penyusunan
Bibliografi
a. Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad.
b. Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan
dalam urutan abjad.
c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan refrensi,
untuk refrensi kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak diikut sertakan,
tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan.
d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu spasi.
Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
e. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari
tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan.
Jenis-Jenis
Bibliografi
Dari segi cara
penyajian dan uraian deskripsinya, bibliografi dibagi menjadi:
- Bibliografi deskriptif, yaitu bibliografi yang dilengakapi deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku atau majalah, judul artikel, nama pengarang, data terbitan (impresium), kolasi serta kata kunci dan abstrak yang tertulis.
- Bibliografi evaluatif, yaitu bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan pustaka. Evaluasi ini mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan pustaka atau artikel.
Dari segi cakupanya,
bibliografi dapat dibagi menjadi:
- Bibliografi retrospektif, yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah diterbitkan pada jaman yang lampau. Contoh : “Bibliografi sejarah perang Diponegoro”.
- Bibliografi terkini/current, yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang atau masih terbit saat ini. Contoh : “Ulrich’s International Periodicals Directory”.
- Bibliografi selektif, yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan tujuan tertentu. Contoh : “Buku untuk anak usia pra sekolah”.
- Bibliografi subjek, yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada bidang ilmu dan subjek tertentu. Contoh : “Bibliografi khusus ternak ayam”.
- Biliografi nasional, yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau daerah regional tertentu. Contoh : “Bibliografi Nasional Indonesia”.
Penentuan
cakupan/topik suatu bibliografi ditentukan berdasarkan berbagai
pertimbangan antara lain :
pertimbangan antara lain :
1. Permintaan pengguna
2. Topik yang sedang berkembang atau yang banyak diperlukan saat itu
3. Dokumentasi koleksi yang dimiliki
4. Mandat instansi
Bagian-bagian Bibliografi
a.
Judul : berisi judul artikel atau
judul buku yang akan dideskripsikan
b. Kepengarangan : berisi nama pengarang
perorangan atau pengarang badan korporasi
c. Sumber : berisi judul jurnal, judul
prosiding, atau judul buku dimana informasi tersebut berada.
d. Data terbitan (impresium): berisi
data tentang kota terbit, nama terbit, dan tahun terbit.
e. Keterangan fisik buku (kolasi),
yang berisi halaman lokasi artikel ditemukan.
f.
Keterangan informasi, seperti kata
kunci dan abstrak.
g. Keterangan tambahan , seperti
lokasi rak penyimpanan, kode call number, perpustakaan pemilik bahan
pustaka, dan sebagainya
Manfaat Bibliografi
a. Jumlah koleksi perpustakaan yang semakin meningkat bentuk dan bidang
kajiannya
b.Kebutuhan informasi para pengguna yang semakin beragam dan meningkat jumlahnya
c.Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan penelusuran informasi yang
cepat dan tepat
Oleh karena itu penyusunan suatu daftar bibliografi
mempunyai fungsi utama untuk membantu pemakai mencari dan menelusuri informasi
tertentu. Fungsi lain dari bibliografi adalah sebagai bagian dari jasa
pelayanan perpustakaan kepada pemakai. Dengan menerbitkan suatu bibliografi,
pustakawan dapat menawarkan koleksinya kepada pemakai tanpa harus mengeluarkan
seluruh koleksi yang dimilikinya, serta dapat menjangkau pengguna yang tinggal
jauh dari perpustakaan.
Dengan demikian maka, bibliografi dapat digunakan sebagai:
Dengan demikian maka, bibliografi dapat digunakan sebagai:
·
Bahan rujukan terhadap koleksi
perpustakaan
·
Daftar koleksi yang dimiliki
perpustakaan
· Daftar informasi bahan pustaka mengenai suatu bidang kajian tertentu,
dan sebagainya.
Contoh Bibliografi
Sumber :